Istilah hipnosis sedang naik daun akhir-akhir ini seiring dengan ramainya acara-acara televisi yang menjadikan hipnosis sebagai sarana untuk mengungkap pikiran terdalam manusia ataupun dari pemberitaan di media massa lain yang memberitakan kejahatan-kejahatan yang menggunakan gendam untuk membuat pikiran korban lumpuh. Tapi benarkah hipnosis seburuk itu? Tidak adakah sisi positif dari hipnosis?
Segala peristiwa kehidupan, baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan otomatis ter-download ke dalam memori dan masuk ke alam
bawah sadar tanpa terfilter. Agar yang tersimpan di dalam memori hanya lah data-data yang berguna saja, pasanglah antivirus pada memori Anda. Bagaimana caranya? Di sinilah hipnosis berperan, yaitu me-reinstal kembali pikiran kita sehingga hanya software-software (baca: data) yang berguna saja yang terekam, demikian Bang Lubis, trainer Hipnoterapi menyampaikan materinya dalam acara “Pelatihan Hipno Komunikasi bersama Bang Lubis” pada hari Minggu, 6 Mei 2012.Acara yang bertempat di Nikki Diagnostic Center ini diikuti oleh seluruh staf Rumah Sehat Madani (RSM) dan beberapa utusan perwakilan Dompet Sosial Madani (DSM) grup. Tujuan diadakannya pelatihan ini adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada para pasien maupun relasi dari RSM dan DSM grup.
Ada pernyataan menarik yang dilontarkan Bang Lubis kepada seluruh peserta,” Adakah yang hadir di sini yang belum pernah mengalami hipnosis?”. Sebagian besar peserta menyatakan belum pernah dihipnosis. Ternyata itu salah. Semua manusia pasti pernah merasakan suatu keadaan yang dinamakan dengan keadaan hipnosis alamiah. Contohnya pada kondisi saat akan tertidur dan sesaat setelah bangun tidur, tidak mendengar suara-suara di lingkungan sekitar saat sedang asyik menonton televisi atau membaca buku, tidak sadar sudah di tempat tujuan saat sedang mengendarai kendaraan, ataupun sangat kagum atau terheran-heran pada sebuah kondisi atau suatu objek.
Pada kondisi-kondisi seperti di atas, pikiran benar-benar dalam kondisi sangat berkonsentrasi pada sesuatu sehingga mengabaikan hal yang lain. Dalam kondisi hypnosis alamiah itu sebaiknya kita melatih pikiran hanya untuk mensugesti dengan pikiran-pikiran yang positif saja. Misalnya di saat baru saja terjaga dari tidur, sugestilah pikiran dengan kalimat,”Alhamdulillah, saya diberi kesempatan menghirup udara pagi yang segar ini. Hari ini saya sangat bersemangat untuk membantu mengatasi masalah kesehatan pasien-pasien saya.Mulai sekarang, setiap kali melihat pasien, saya akan semakin ramah kepada mereka” Gunakan kata-kata positif daripada kata-kata negatif karena apa yang kita pikirkanlah yang akan terjadi, baik pikiran positif atau negatif energinya akan mempengaruhi lingkungan untuk bereaksi seperti apa yang pikiran kita harapkan. Harapannya, getaran positif itu akan sampai ke para pasien, sehingga hanya dengan bercakap-cakap saja dengan dokter atau praktisi sebagian atau bahkan seluruh keluhan yang dirasakan pasien berkurang atau sembuh.
Memang pada dasarnya beberapa penyakit disebabkan oleh adanya faktor pikiran yang mengganjal. Dengan membantu melepaskan katup ganjalan tersebut, pikiran yang tersumbat akan lebih jernih dan penyakit akan menghilang.
Para peserta nampak antusias sekali mendengarkan sajian ilmu baru ini. Memang, pada akhirnya yang diharapkan adalah kemauan para peserta untuk mempelajari ilmu hipno-komunikasi ini dan menerapkannya kepada setiap orang. Sebarkan saja semua benih kebaikan kepada semua orang (yang bisa dimulai dari perlakuan kepada pasien di Rumah Sehat Madani). Harapannya, akan tiba masanya RSM memanen hasil dari benih-benih kebaikan itu, entah berasal dari mana. Itu doa peserta pada pelatihan tersebut. Bismillah………mari menabur kebaikan….
dr. Oktarina Paramita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar